Jakarta – Dalam rangka memperingati Pencanangan Batik Betawi, Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) DKI Jakarta menyelenggarakan penyuluhan untuk mencegah bullying di kalangan pelajar SMA dan SMK. Kegiatan yang diadakan di Lapangan Banteng, Jakarta, ini diikuti lebih dari 250 siswa dari berbagai sekolah di Jakarta, Minggu. 3 November 2024.
Penyuluhan ini mengangkat isu bullying yang masih menjadi perhatian di kalangan remaja. Para peserta mendapatkan pemahaman mendalam tentang dampak negatif bullying dan bagaimana cara mencegah serta menanganinya dalam kehidupan sehari-hari. Penyuluhan ini juga menggunakan metode interaktif untuk memberikan pengalaman langsung kepada para peserta tentang pentingnya menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua orang.
Direktur Wilayah LKM (Lembaga Kesehatan Masyarakat) BKPRMI DKI Jakarta, Maryam Al Athas,S.ST Bdn M.Kes SH MH. turut hadir sebagai narasumber. Dalam penyampaiannya, Maryam menekankan pentingnya peran pelajar dalam menciptakan lingkungan sekolah yang bebas dari kekerasan dan sikap saling menghargai satu sama lain.
“Bullying adalah tindakan yang sangat merusak bagi korban dan lingkungan sekitarnya. Diharapkan para pelajar dapat menjadi generasi yang lebih peka dan peduli terhadap satu sama lain, serta mampu menolak segala bentuk perundungan dalam bentuk apa pun,” ungkap Maryam Alathas.
Ketua Umum DPW BKPRMI DKI Jakarta Nanang Jahidin.S.Sos.I M.Sos yang diminta keterangan di tempat terpisah terpisah menyampaikan bahwa penyuluhan ini merupakan bagian dari komitmen BKPRMI dalam membangun generasi muda yang tangguh, berkarakter, dan menjunjung nilai-nilai kebersamaan.
“Kami ingin para pemuda, khususnya di Jakarta, bisa menjadi agen perubahan dan menciptakan suasana positif di lingkungan mereka. Bullying harus dihentikan, dan edukasi adalah langkah pertama yang penting,” ujar Ketua Umum DPW BKPRMI DKI Jakarta.
Kegiatan ini tidak hanya mengajak pelajar untuk menolak bullying, tetapi juga sekaligus memperkenalkan budaya Betawi melalui acara Pencanangan Batik Betawi.